Kebakaran hutan: Pemerintah Indonesia dikritik

Tindakan pasif pemerintah dalam menangani jerebu akibat kebakaran hutan di Indonesia mengundang kritikan aktivis alam sekitar di negara itu. – GAMBAR HIASAN/SINAR HARIAN

KUALA LUMPUR – Aktivis alam sekitar Indonesia mengkritik pemerintah yang dilihat tidak serius dalam menangani kebakaran sehingga berlaku jerebu teruk dan menjejaskan keselamatan awam.

Menurut laporan Bernama yang memetik laporan media Jakarta, Ketua Sumber Daya Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Khalisah Khalid mendakwa 10 syarikat yang didapati bersalah dalam kebakaran hutan pada 2012 hingga 2015 belum dikenakan tindakan.

Direktur Eksekutif WALHI di Jambi, Rudiansyah pula mendakwa pemerintah hanya mengambil tindakan terpilih kepada pelaku pembakaran hutan.

“Lebih 11,000 hektar kawasan hutan terbakar di Jambi dan tiada apa apa pun tindakan terhadap mana-mana pihak,” katanya sebagaimana dipetik Bernama.

Bernama juga dalam laporannya memetik laporan agensi berita Antara menyatakan Presiden Indonesia, Joko Widodo turut melahirkan kekesalannya terhadap pemerintah daerah dalam menangani kebakaran hutan yang menyebabkan jerebu teruk di provinsi Kalimantan, Riau dan Jambi.

“Pasukan (pemadam api) kita tambahkan. Tetapi sekali lagi, kalau tidak ada dukungan dari pemerintah daerah, ini adalah pekerjaan besar yang sulit diselesaikan.

“Kita memiliki semuanya, tapi tidak ditertibkan secara baik. Kalau infrastruktur ini diaktifkan secara baik, saya yakin, kebakaran hutan akan dapat ditangani,” kata Jokowi yang dipetik Antara, mengikut laporan Bernama.

Menurut laporan itu lagi, masyarakat juga menyatakan kekesalan kerana Gabernor Riau, Syamsuar dan Wali Kota Pekanbaru, Firdaus kini berada di luar negara ketika masalah jerebu kian memburuk.

Sejak Januari lepas, lebih 42,000 hektar hutan dan ladang terbakar di beberapa provinsi di Indonesia dan kini telah pun merentasi sempadan negara jiran.

Leave a Reply